Belajar Java Mendeklarasikan Exceptions
Pada pembahasan sebelumnya anda sudah mengetahui mengenai:
Ketiga model tersebut dapat dilihat pada citra ibarat di bawah ini:
Untuk mendeklarasikan exception pada suatu method, maka gunakanlah keyword throws pada method header, ibarat pada pola di bawah ini:
Keyword throws itu pertanda bahwa method_B mungkin akan melemparkan IOException. Jika suatu method mungkin akan melemparkan lebih dari satu atau multiple exception, maka gunakan tanda koma sesudah keyword throws tersebut.
Seperti berikut ini:
Ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu saat method tidak mendeklarasikan exceptions pada superclass, maka anda tidak dapat mengoverride untuk mendeklarasikan exception pada subclass.
Pada Java, pernyataan yang dihukum ialah milik dari method. Oleh alasannya ialah itu interpreter akan memanggil method main untuk memulai mengeksekusi program.
Mendeklarasikan exception artinya setiap method harus menyatakan tipe-tipe checked exceptions yang mungkin terlempar .
Sedangkan untuk sytem error dan runtime error (unchecked exceptions) dapat terjadi pada setiap aba-aba apapun. Oleh alasannya ialah itu, Java tidak memerlukan anda untuk mendeklarasikannya secara eksplisit di dalam method.
Namun, setiap exception lainnya yang dilemparkan dari suatu method harus dideklarasikan secara eksplisit di dalam method header sehingga caller dari method diinformasikan mengenai exception tersebut.
Sekarang, kita akan masuk lebih dalam lagi untuk mendiskusikan mengenai topik ini. Pada Java, model exception handling ialah menurut dari 3 operasi, yaitu:
- Mendeklarasikan exception atau throws
- Melemparkan atau melontarkan exception atau throw
- Menangkap exception atau catch
method_A() { //Line 3 s/d 8 ialah menangkap exception try { memanggil method_B; } catch (Exception ex) { Proses exception; } } //Line 12 mendeklarasikan exception method_B() throws Exception { if (suatu error terjadi) { throw new Exception();//Line 14 melemparkan objek Exception } }
Untuk mendeklarasikan exception pada suatu method, maka gunakanlah keyword throws pada method header, ibarat pada pola di bawah ini:
public void method_B() throws IOException
Keyword throws itu pertanda bahwa method_B mungkin akan melemparkan IOException. Jika suatu method mungkin akan melemparkan lebih dari satu atau multiple exception, maka gunakan tanda koma sesudah keyword throws tersebut.
Seperti berikut ini:
public void method_B() throws Exception_1, Exception_2, Exception_3, ..., Exception_N
Ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu saat method tidak mendeklarasikan exceptions pada superclass, maka anda tidak dapat mengoverride untuk mendeklarasikan exception pada subclass.
Pada Java, pernyataan yang dihukum ialah milik dari method. Oleh alasannya ialah itu interpreter akan memanggil method main untuk memulai mengeksekusi program.
Mendeklarasikan exception artinya setiap method harus menyatakan tipe-tipe checked exceptions yang mungkin terlempar .
Sedangkan untuk sytem error dan runtime error (unchecked exceptions) dapat terjadi pada setiap aba-aba apapun. Oleh alasannya ialah itu, Java tidak memerlukan anda untuk mendeklarasikannya secara eksplisit di dalam method.
Namun, setiap exception lainnya yang dilemparkan dari suatu method harus dideklarasikan secara eksplisit di dalam method header sehingga caller dari method diinformasikan mengenai exception tersebut.
Belum ada Komentar untuk "Belajar Java Mendeklarasikan Exceptions"
Posting Komentar