Kapan Exception Handling Harus Digunakan?
Kapan Exception Handling Harus Digunakan? - Bila suatu error perlu ditangani oleh pemanggilnya (caller) maka method harus melemparkan exception. Dalam keadaan normal, blok try mempunyai kode-kode yang akan dieksekusi. Sementara itu, blok catch berisi kode-kode yang akan dihukum dikala menangkap exception yang terlempar.
Namun, perlu diketahui juga bahwa exception handling akan memerlukan waktu yang lebih banyak sebab harus menciptakan objek exception itu sendiri, menelusuri kembali stack pemanggilan method, dan juga mengembangkan exception pada rantai pemanggilan method yang dipakai untuk menemukan handler.
Bila anda menginginkan exception itu diproses oleh caller (caller ini sanggup berupa method yang memanggil method lainnya), maka objek exception harus dibentuk dan dilemparkan. Jika exception yang terjadi pada method itu sanggup ditangani maka exception tidak perlu dipakai atau tidak perlu melemparkannya (throw).
Pada umumnya, pada project yang terdiri dari banyak class maka class exception merupakan kandidat yang sanggup terjadi. Error sederhana yang sanggup muncul di dalam suatu method sebaiknya ditangani tanpa memakai exception, ini yaitu cara yang terbaik, selanjutnya pernyataan if sanggup dipakai untuk menyidik error tersebut.
Makara blok try-catch sanggup dipakai pada aba-aba kegiatan dikala harus berurusan dengan kondisi error yang tidak diharapkan. Jangan gunakan blok try-catch ini pada situasi yang gampang ditangani, ini akan menciptakan aba-aba kegiatan menjadi tidak efektif.
Kesimpulannya, memilih apakah sebuah situasi yang memerlukan exception handling dan yang tidak memerlukannya sanggup menjadi keputusan yang sulit. Namun, satu poin penting yang harus diperhatikan yaitu tidak menyalahgunakan exception handling itu hanya untuk menuntaskan duduk perkara budi yang sederhana, yang sanggup diatasi tanpa memakai blok try-catch tersebut.
Blok catch ini juga sanggup melemparkan exception kembaliApa yang menciptakan exception handling pada Java menjadi sangat penting adalah untuk memisahkan aba-aba penanganan error dengan aba-aba kegiatan secara normal sehingga menciptakan kegiatan lebih gampang dimengerti, jelas, dan gampang dimodifikasi.
Namun, perlu diketahui juga bahwa exception handling akan memerlukan waktu yang lebih banyak sebab harus menciptakan objek exception itu sendiri, menelusuri kembali stack pemanggilan method, dan juga mengembangkan exception pada rantai pemanggilan method yang dipakai untuk menemukan handler.
Suatu exception terjadi pada method
Bila anda menginginkan exception itu diproses oleh caller (caller ini sanggup berupa method yang memanggil method lainnya), maka objek exception harus dibentuk dan dilemparkan. Jika exception yang terjadi pada method itu sanggup ditangani maka exception tidak perlu dipakai atau tidak perlu melemparkannya (throw).
Pada umumnya, pada project yang terdiri dari banyak class maka class exception merupakan kandidat yang sanggup terjadi. Error sederhana yang sanggup muncul di dalam suatu method sebaiknya ditangani tanpa memakai exception, ini yaitu cara yang terbaik, selanjutnya pernyataan if sanggup dipakai untuk menyidik error tersebut.
Makara blok try-catch sanggup dipakai pada aba-aba kegiatan dikala harus berurusan dengan kondisi error yang tidak diharapkan. Jangan gunakan blok try-catch ini pada situasi yang gampang ditangani, ini akan menciptakan aba-aba kegiatan menjadi tidak efektif.
Kesimpulannya, memilih apakah sebuah situasi yang memerlukan exception handling dan yang tidak memerlukannya sanggup menjadi keputusan yang sulit. Namun, satu poin penting yang harus diperhatikan yaitu tidak menyalahgunakan exception handling itu hanya untuk menuntaskan duduk perkara budi yang sederhana, yang sanggup diatasi tanpa memakai blok try-catch tersebut.
Belum ada Komentar untuk "Kapan Exception Handling Harus Digunakan?"
Posting Komentar